SUICIDE SQUAD (Release Agustus 2016).... kayaknya judul itu agak berlebihan untuk jenis film seperti ini. betul sih benang merahnya memang misi yang mempertaruhkan nyawa (misi bunuh diri) tapi kalo liat jalan ceritanya kayaknya itu malah jadi misi yang fun dan sama sekali tidak mendebarkan.
Oke pekan lalu film adaptasi komik DC COMIC, Suicide Squad aka Pasukan Bunuh diri (atau pasukan berani mati ya -_-) dirilis di seluruh dunia. saya pun ikut hype nya karena memang udah lama saya nunggu film ini sejak promonya yang heboh dan mengandung janji janji surga. sebelum nonton saya lihat dulu review beberapa kritikus film di internet dan beberapa review teman teman yang sudah nonton. dan ternyata rata-rata zonk, mereka ngasih kata kata yang menyakitkan. oke saya tetap tak gentar.
si 'gila' Harley Queen |
Dan Pointnya adalah :
- Film ini berisikan musuh-musuh Batman (atau penjahat-penjahat di perkomikan DC) yang dipaksa pemerintah untuk melakukan misi yang mustahil. entahlah apa itu misinya, disini mulai dangkal menurut saya.
- Para Penjahat disuntikan peledak di tubuh mereka sehingga mereka yang berontak akan gugur dari misi ini.
- Di film ini diceritakan flashback dan latar belakang masing-masing penjahat. dan jujur Harley Queen punya latar belakang yang menarik meski agak berbeda dengan yang pernah saya baca di komiknya.
- Harley Queen bener-bener hot dan gila disini walaupun menurut saya kurang centil. tapi lumayan lah buat cuci mata ditengah suramnya jalan cerita film ini (hehe balik lagi nyela).
- Hal yang paling saya tunggu disini yaitu Joker versi Jared Letto malah keliatan kayak bosnya mafia daripada seorang psikopat. dan peran Joker disini benar-benar tidak terlalu penting.
- Ada beberapa Cameo superhero-superhero DC disini. seperti Batman dan Flash dan Superman yang diceritakan berupa omongan bukan visual.
- The enchantress si mahluk mistis super sakti kalah dengan cara yang mengecewakan.
Tapi nilai plus dari film ini saya malah jadi mengagumi sosok Amanda Waller yang betul-betul ambisius melakukan segala cara untuk melindungi pemerintah.
Ya begitulah. Kadang realita berbanding terbalik dengan ekspekstasi, jujur ekspektasi saya tinggi waktu akan nonton film ini, kelemahan dari film ini adalah dari plotnya yang super dangkal dan serba instan. Well mungkin sang sutradara David Ayer terlalu terburu-buru dalam menggarap film ini.
Akhir kata mungkin DC berusaha banget buat menyaingi cinematric-nya Marvel. tapi harus realistis juga soalnya Marvel udah memulai semuanya sejak 2008 yaitu film Iron Man.
Ingat review ini hanyalah subjektifitas saya yang mungkin bisa berbeda-beda setiap orang. tetap tonton filmnya untuk menghargai pelaku film yang sudah bersusah payah dan Enjoy... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar